Thursday, January 29, 2009

Sea of Love

Adakah diantara kita, yang masih ingat masa dulu sewaktu masih berada di alam batin, yaitu sewaktu masih berada di QadimNya sebelum turun ke dunia ini? Mustahil, jika ada manusia yang akan ingat, sebab disitu ia tidak merasakan apa-apa, rasa enak dan tidak enak pun luput, sebab masih berada di dalam Sagara Hidup (Bahrul Hayat). Suatu ittibarah dalam proses kehidupan sehari-hari, kita ini ibarat Air di lautan yang Rasa-nya Asin sebagai ibarat Rasa Batin, yaitu sebelum kita lahir ke alam dunia, sebelum Rasa Sajati dibalut Rasa Jasmani.

Melalui suatu proses alamiah yang menyebabkan Air Laut menguap karena sorotnya matahari, air menjadi uap dan bergulung menjadi awan, lalu tertiup angin hingga sampailah ke daratan, ke pegunungan, setelah itu menjadi mendung dan turun kembali menjadi Hujan. Rasa Asin air laut itu pun berubah menjadi tawar. Setiap titik Air Hujan bila kita renungi maka itu memberikan suatu ibarat dimana setiap titik-titik air ibarat menjadi satu nyawa setiap mahluk, karena itu tak terhingga banyaknya. Rasa Batin manusia setelah datang ke alam kausalitas ini pun berubah menjadi ada ‘rasa enak dan tidak enak’. Terbukti ada susah ada senang, ada sedih ada bahagia. Lalu bagaimana rasa azali itu dapat dirasakan kembali ?
Renungkanlah perjalanan air laut yang sudah menjadi tawar itu, kembali lagi ke asalnya yaitu ke lautan. Air mengalir selalu mengikuti dataran rendah agar bisa kembali ke asalnya laut, juga memberikan pelajaran bagi umat manusia, air senantiasa melambangkan sifat handap asor, selalu menari yang rendah, ibarat manusia belajar mengurangi nafsu serakahnya yaitu nafsu Lauwamah dan selalu berusaha untuk :

- Mencari Jalan untuk kembali ke asalnya
- Mencari Akal agar bisa kembali ke asalnya
- Mencari Ilmu agar Rasa Dunia kembali ke Rasa Sajati

Tetapi jika air tawar tadi tidak dapat menemukan jalannya untuk mengalir kembali ke lautan, sudah tentu tertinggal di selokan, di comberan, dikubangan, di got dan berbau busuk. Lalu bagaimana dengan manusia? bukankah ingin juga kembali ke asal jika kelak pulang? Jika tidak bisa kembali ke asalnya, kepada Allah, maka akan tetap tinggal di Rasa Dunia atau di Rasa Jasmani hingga kiamat, lalu siapa yang akan menerima siksa ? ya Rasa Jasmani yang tertinggal di dunia saat hancur leburnya (kiamat) alam dunia ini.

1 comments:

Anonymous said...

Hi pecinta...salam kenal penuh cinta semoga selalu dalam Naungan cinta-Nya...

Ada pondokan2 cinta disini, silahkan menikmatinya :
http://pengembarajiwa.wordpress.com/
http://surrender2god.wordpress.com/

Wassalam

Post a Comment

 
© Copyright 2012 RasaDzaati
Alwinz