Friday, June 25, 2010

@Titik Nol

Wahai Musa...
Kosongklanlah hatimu untuk diisi cintaKu
Karena aku menjadikan hatimu medan cinta-Ku
Aku lapangkan bumi didalam hatimu dari makrifat-Ku
Aku membangun matahari dengan kerinduan-Ku
Aku menyempurnakan bulan dengan kecintaan-Ku
Aku jadikan dihatimu penglihatan dari tafakur
Aku memperdengarkan angin dihatimu dari taufik-Ku
Aku menurunkan hujan dihatimu dari karunia-Ku
Aku menumbuhkan di hatimu pepohonan dari ketaataan-Ku
Aku meletakan gunung dihatimu dari keyakinan-Ku

Dan apakah hati yang kosong itu ? Tidak berisi..! Tidak berisi pengetahuan apapun. Tidak berisi persespi apa pun. Tidak berisi keyakinan apa pun. Tidak berisi bersitan-bersitan imajinasi apa pun. Tidak berisi intelegensia apapun. Kosong, Null mungkinkah?
Bukankah pada hakikatnya pengetahuan manusia bersifat mungkin dan tidaklah mungkin kita memestikan kebenaran pengetahuan kita selama pembenarnya yaitu Indera, persepsi yang masih bersifat mungkin. Bukankah pada hakikatnya seluruh persepsi kita bersifat relatif ?.
Menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang tentu tidak mempunyai landasan kebenaran pada persepsi sebagaimana persepsi itu sendiri ? Apa lagi bersitan-bersitan imajinasi. Bahkan seluruh wujud kita adalah hanya dan bayangan wujud kopulatif, yang mengada secara relatif. Karena hubungan imajinatif satu sama lain, dalam lautan gradasi wujud murni tanpa batas ini? Sehingga semestinya kita sadari bahwa kita secara wujudiyah relatif, subyektif, imajinatif, gelap, bodoh, dhoif, blank, ‘adum dari semua pengetahuan.

Dititik nol.. hati akan berbunga kesturi wangi dengan Cinta kepadaNya
Dan Tuhanlah yang akan menjadi Sang Maha Wangi, Semerbak rancak
Menyala menjadi Cahaya
Dan biji mata, Menjadi satu-satunya yang dikenang dan mengenang
Menjadi satu-satunya yang melihat dan dilihat
Menjadi satu-satunya pengetahuan dan yang diketahui
Menjadi satu-satunya ma’rifat dan yang me ma’rifati
Meletakan gunung keyakinan dari keyakinanNya
Dan adakah yang lebih baik dari itu ?

Maka pada saat itu mungkin hamba itu akan benar-benar menyadari bahwa Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi. Dan Allah itu adalah wali bagi orang-orang beriman yang mengeluarkannya dari kegelapan menuju Cahaya.

Tuhanku jika tak kau dahului aku dengan kebaikan taufik-Mu,
maka siapakah yang menghantarkan aku menuju jalan yang terang.

Jadikan kami diantara orang yang Kau kosongkan dirinya untuk diriMu.
Yang kau ikhlaskan untuk memperoleh cinta dan kasihMu.
Yang Kau bersihkan hatinya untuk diisi cintaMu
Yang Kau putuskan dari padanya segala sesuatu yang memutuskan hubungan denganMu.

0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright 2012 RasaDzaati
Alwinz