Sohibz, kiasan ini (qiyas) memberi satu petunjuk agar setiap manusia mau berpikir dan mencari dan jangan merasa jauh dengan Dzat Allah SWT.
Cermin kaca hitam tadi itu ibaratnya Jasmani kita yang menjadi hijabnya kepada Dzatullah. Sumsum, Tulang, Daging dan Kulit kita inilah yang menjadikan hijabnya kepada Allah SWT.
“La hijabak illa wujudika papnin”
“Sesungguhnya Allah tidak menghijab selain diri kamu, jika ingin tahu akan Aku, bongkarlah dirimu, jangan merasa memiliki ada wujud dan alam ini sebab Aku Nafi Isbat"
So...bagaimana caranya agar kita bisa menghilangkan jasad dan alam dunia ini ? Apakah waktu tidur ? waktu pingsan ?. Tidaklah seperti itu, karena walaupun dalam tidur tidak merasa ada wujud dan dunia terasa menghilang, tetap dalam kondisi seperti itu tidak akan ketemu DzatNya Allah SWT. Manusia waktu tidur adalah lupa, bahkan Iman pun tidak ada, sebab bukan demikian jalannya. Patokan ma’rifatullah adalah dari tarikat, belajar Ilmu harus disaat jaga, yaitu dalam Terang. (Terang artinya Tahu, Pengetahuan itu adalah Ilmu) segala pekerjaan manusia dikerjakan ditempat terang, terangnya cahaya dan tahu ilmunya. Tanpa itu segala pekerjaan adalah sia-sia.
1 comments:
benar sekali mas ...
aku setuju
Post a Comment