Mengetahui dari awal sampai akhir
Nampak terbentang luas dan nyata
Merenung dengan mata kepala sendiri
Merenung dengan mata hati
Maka setinggi-tinggi ma’rifat itu dinamakan Kasyaf
Maka sebaik-baik ma’rifat itu dinamakan Dzauq
Oleh karena itu Ma’rifat dapat terbagi kepada enam perkara sbb :
Ma’rifat Qolbu artinya Renungan HATI
Ma’rifat Ruh artinya Renungan RUH
Ma’rifat Sirr artinya Renungan RAHASIA
Ma’rifat Da’im artinya Renungan DIRI
Ma’rifat Hulul artinya Renungan SIRRUL WUJUD
Ma’rifat Ittihad artinya Renungan SIRRUL WUJUD
Hulul dan Ittihad adalah berbeda walaupun berkenaan dengan WahdatulWujud
Ma’rifat itu ada 3 perkara
Ma’rifat DIRInya
Ma’rifat HAMBA (Kawula)
Ma’rifat KeTUHANan (Gusti Allah)
Pintu Ma’rifat itu ada 4 perkara
Ma’rifat orang Syariat, yang tahu atau tidak, pada Lubang Mulutnya
Ma’rifat orang Tarikat ialah pada Lubang Hidungnya
Marifat orang Hakikat ialah pada Dua Biji Matanya
Ma’rifat orang Ma’rifat ialah pada dua keningnya yang disebut Wajah
Secara garis besar aturan mempelajari ma’rifatullah itu, Taat pada Allah SWT
Jangan putus asa, Jangan ujub, ri’ya dan takabur. Berharap kepada Allah SWT mendapat Taufiq dan Hidayah, Ridha menyerahkan diri kepada Hukum Allah.
Ma’rifat itu ada 4 perkara
Ma’rifatu Syariat, Kajian Lahir yaitu Ma’rifat Diri yang Berdiri /Tubuh
Ma’rifatu Tarikat, Kajian Batin yaitu Ma’rifat Diri yang Terdiri /Hati
Ma’rifatu Hakikat, Kajian Gaib yaitu Ma’rifat Diri yang Terperi/Nyawa
Ma’rifatu Ma’rifat (Sirr), Kajian Rahasia yaitu Ma’rifat Diri Azali/Rahasia
Ma’rifat ialah mencari Hakikat yang Kamil oleh karena itu apabila telah menjadi Ahli Hakikat yang Kamil atau disebut Ahli Ladunni, yaitu termasuk golongan Arif Billah, maka tidaklah ada ma’rifat lagi kepadanya. Orang-orang yang demikian termasuk golongan Martabat Wasillah.
Sedangkan Hakikat yang belum Kamil dinamakan :
Ahli Kasyaf itu setinggi-tingginya Ma’rifat
Ahli Dzauq itu sebaik-baiknya Ma’rifat
Ahli Majzub itu semulia-mulianya Ma’rifat
Ahli ma’rifat yang mempunyai derajat tinggi dinamakan
Ahli Musyahadah
Ahli Insaniah
Ahli Rohaniah
Ahli Jirim
Thursday, January 29, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment